Wednesday 21 August 2019

Perilaku Pengendara di Pekanbaru

Sebagai pengguna jalan di kota Pekanbaru, saya setiap hari mengalami banyak kondisi yang membuat harus banyak-banyak bersabar dan mengendalikan diri. Bagaimana tidak. Semakin ke sini, perilaku pengguna jalan mengalami kemerosotan. Melawan arus, melanggar lampu merah, tidak menggunakan kelengkapan mengemudi, tidak menggunakan kode isyarat dan sebagainya.
Terutama pada pagi hari dan sore hari, kejadian yang kurang enak dipandang mata selalu terjadi. Bahkan penjalan kaki kurang dihormati. Tak jalan penyeberang jalan yang berjalan kaki harus kembali naik ke pembatas jalan karena kendaraan yang melintas tidak mau menurunkan kecepatannya. 
Sebenarnya hal ini berawal dari pola fikir pengemudi, pengetahuan, dan sikap pribadinya. Berikut penyebabnya secara umum:
  1. Penerbitan SIM yang relatif mudah. Pemilik kendaraan, bagaimana pun sulitnya mengurus SIM pada akhirnya akan mendapatkannya. Walau setelah berkali-kali gagal, namun akhirnya dianggap lulus juga. Pihak penerbit SIM selalu mengingatkan agar super hati-hati. Sebab apabila tidak diberikan SIM, kendaraannya mau diapakan. Sehingga mereka akan tetap ngotot membawa kendaraan tanpa ada SIM.
  2. Sanksi yang diberikan oleh petugas atas pelanggaran relatif tidak memberikan efek jera, dan bahkan ada yang tidak segan-segan melawan petugas dengan cara beradu argumen.
  3. Pengendara yang egois. Mereka tidak memikirkan keselamatan orang lain. Mereka hanya fokus pada diri mereka sendiri. Yang penting mereka dapat jalan. Misalnya seseorang melawan arus. Bila dalam keadaan seperti itu mereka disenggol kendaraan dari arah yang benar, maka mereka masih juga menganggap dirinya benar.
  4. Tidak menggunakan instrumen kendaraan. Misalnya, saat pindah jalur, mereka berpindah begitu saja tanpa memberikan tanda kepada kendaraan yang ada di belakangnya. Apabila mereka ditabrak dari belakang, maka mereka benar lagi dan lampu seinya langsung menyala.
  5. Rambu-rambu tidak dipatuhi. Misalnya ada larangan balik arah. Atau ada tanda S yang disilang, malah ia parkir di sana.
Demikian sekilas tentang kesemrawutan lalu lintas di kota Pekanbaru.

No comments:

Post a Comment